Pages

 

Kamis, 21 Juni 2012

Intelektual Ke-Iblis-an

0 komentar
Oleh: Muwahid Ummah


Iblis dalam bahasa yunani kuno disebut Diabolis. Sedangkan Diabolisme berarti pemikiran, watak, dan prilaku penyerupai iblis atau pengabdian kepadanya (A. Jefferson, The Foreign Vocabulary of The Qur’an, Cetakan Baroda, 1938,41) dalam konviksi agama-agama samawi iblis dikenal sebagai mahluk yang terusir dan dilaknat oleh Tuhan untuk Selamanya.
Apa yang kemudian menjadi penyebab terlaknatnya iblis, itulah yang menjadi persoalan. Apakah Iblis Atheis? Apakah ia Agnostik? Ataukah dia tak mampu berdialektika?. Jawaban atas semua pertanyaan diatas jelas TIDAK. Iblis tidak mengingkari adanya Tuhan. Iblis tidak sedikitpun meragukan wujud-Nya. Iblis bahkan mampu berargumen dengan matang mengenai alasan mengapa ia menolak perintah  untuk sujud kepada Adam Alaihissalam Iblis bukannya tak percaya pada Tuhan. Pembangkangannya-lah yang menjadikan ia Zalim, dilaknat dan menjadi mahluk pertama yang disebut KAFIR.



Kenal dan tahu saja tidak cukup. Pengetahuan, kepercayaan dan pernyataan harus  disertai dengan kepatuhan dan ketundukan diikuti dengan kemauan untuk melaksanakan dan merendah sebagai mahluk yang lemah itulah yang disebut KEIMANAN.

“Knowledge and Recognition should be followed by acknowledgement and Submission” Prof Naquib Al-Attas.

Iblis adalah Prototype dari “Intelektual Kebablasan”. Manusia-manusia yang mengaku intelektual namun berfikir dan bertingkah layaknya Iblis. Tidak sulit untuk mengidentifikasi Intelektual-intelektual bermental iblis seperti ini.
Pertama. Mereka selalu membangkang dan membantah kebenaran (Qs, Al-an’am ;121) sebab yang terpenting bagi mereka bukan kebenaran tapi pembenaran opini mereka yang rusak.

Kedua. Mereka berbicara dengan sombong layaknya mengetahui banyak hal tentang.     Allah Subhanahu wata a’la. Padahal hanya Allah Subhanahu wataa’la sendiri yang mengetahui tentang Diri-Nya dan akal hanya mampu mengetahui Ada-Nya. Sedangkan untuk mengenal-Nya secara benar kita membutuhkan bimbingan wahyu dari pemahaman salafus shalih.

Ketiga. Mereka adalah orang-orang yang bangga menganggap dirinya sebagai orang yang melakukan ibadah pemikiran dan sangat jarang melakukan ibadah-ibadah mahda (sholat, Puasa, Zakat, zikir dan lain sebagainya). Padahal jika hanya dengan memikirkan Allah Subhanahu wata a’ala kita bisa disebut beriman Maka itulah keimanan Iblis yang tertolak.
Keempat. Mereka menjuluki orang-orang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Hadist Shahih dengan julukan-julukan negative seperti Scriptualist, Dogmatis, Konservatif, Fundamentalist, Logosentris dan semacamnya. Dan member gelar kehormatan bagi yang berani melecehkan agama dengan gelar-gelar cendikiawan muslim, Kritis, Reformis, dan sebagainya padahal faktanya heretik dan skeptis.

Munculnya orang-orang seperti diatas sebenarnya bukanlah hal yang baru. Ibarat pepatah inggris History repeats itself, hanya pelakonnya yang berbeda. Dahulu ditengah megahnya piramida Mesir muncul Fir’aun yang sombong, namun di tepi sungai Nil disaat yang sama lahirlah Musa Alaihissalam. Kemudian di Aceh pernah muncul tokoh wihdatul Wujud Hamzah Fansuri tetapi datanglah Ar-Raniri membersihkan akidah ummat dari sampah pemikiran penyatuan Tuhan dan mahluk. Disetiap masa selalu lahir intelektual Keiblisan dan lahir Pula Intelektual tercerahkan seperti Ibrahim, Musa Alaihimussalam, Muhammad Saulallahu alaihi wasallam, Abu Bakar, Ali Bin Abi Thalib,  Imam Bukhari dan Imam Ahmad.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk melarang kita berfikir ataupun berfilosofis. Namun mari kita berlogika dengan sehat. Berpendapat boleh asal dengan ilmu dan akhlaq dan jangan lupa sholat. (Menolak bersujud=menolak perintah Allah=berjiwa Iblis)

Karena Intelektual tak harus masuk Neraka.
Semoga kita bisa menjadi intelektual tercerahkan bukan intelektual tersesatkan
Semoga kita termasuk orang-orang yang dicintai dan diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wata a’la.
Salam perlawanan bagi Iblis yang terkutuk, para penganut Diabolisme dan sekutu-sekutunya.
Wassalam.

Sebuah Ringkasan “diabolisme pemikiran” bulletin dakwah mesjid Baruga   
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Read more: http://www.bum1.info/2012/04/cara-membuat-navigasi-paging-halaman.html#ixzz1rc16orji