Kepada setiap pemuda yang merindukan datangnya kejayaan islam. Kepada setiap semangat yang bergerak untuk mewujudkan masa kegemilangan itu. Kepada setiap tangan yang menengadah ke langit untuk menjadi saksi dengan melihat keagungan itu. Kupersembahkan tulisan ini.
Menyusuri hamparan sejarah kejayaan islam. Laksana menyaksikan selaksa surga dimuka bumi. Ketika orientasi setiap gerak adalah keridhaan ilahi. Maka keadilan merata disetiap negeri. Kemakmuran menyelimuti setiap kota. Adakah yang lebih indah dari persaudaraan dalam keimanan. yang dengannya Allah SWT mempersaudarakan sahabat Muhajirin dan Anshar. Bersamanya terbingkai kisah indah para tabi’in (murid sahabat), dengannya terukir keindahan akhlaq para ulama salaf). Dan bersamanya teruntai kisah-kisah para kesatria.
Islam adalah jalan kemuliaan. Sebuah kesempurnaan yang menghiasi setiap jiwa dengan ketentraman dan kebahagiaan. Sebuah keyakinan bagi kita bahwa Allah SWT telah menyediakan jalan kemulian di dunia dan akhirat melalui islam. islam telah sempurna. Maka sungguh tak layak kita mencari kemuliaan diluarnya. Sebab itu ibarat orang mengharap kesempurnaan namun meniti jalan yang tidak sempurna.
Sebuah kebahagiaan saat menyaksikan para pemuda muslim mulai bersemangat untuk bergerak demi kejayaan islam. Meski hanya berbekal semangat. Mereka mulai mengkaji islam (al-Qur’an dan Hadits). Mereka meneriakkan slogan-slogan kejayaan, menaikkan simbol-simbol perlawanan dan sebahagian menghibur diri dengan lagu-lagu perjuangan. Semua itu terlahir akan sebuah kerinduaan akan kejayaan itu.
Islam bukanlah sebuah idelogi kosong yang berada di horizon-horison langit. Islam juga bukanlah sekedar romantisme masa lampau. Akan tetapi islam adalah sebuah ideologi yang diturunkan ke muka bumi sebagai solusi kehidupan. Islam ada sebagai idealitas untuk mengisi realitas. Dan untuk itu semua dibutuhkan perjuangan keras dari kita untuk mewujudkannya dalam kehidupan kita.
sebelum lebih jauh berbicara tentang kejayaan, lihatlah ummat islam saat ini kawan. Adakah engkau melihat Islam didalamnya.ataukah yang kita lihat adalah kebodohan, kezaliman, dan segala bentuk pelanggaran terhadap islam itu sendiri?. Tengoklah diri kita kawan, apakah hanya dengan menegadahkan tangan kelangit memohon pertolongan Allah SWT serta mengangkat simbol kejayaan kita akan memperoleh kemenangan. Ataukah kita memilih untuk mengikuti sirah perjuangan Rasulullah SAW dan menerapkan Islam dalam setiap gerak dan perjuangan kita. Bukankah Allah SWT akan mengabulkan doa orang yang bersungguh-sungguh menjalankan titah-Nya yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Lihatlah realitas ummat hari ini kawan. Mereka saling berpecah belah, saling mencaci, hidup dalam kebenciaan. komunalisme telah merajalela dikalangan ummat ini. Ghibah antara ummat islam begitu merebak padahal kita diperintahkan untuk saling menasehati dengan nasehat yang ikhlas bukan saling meng-Ghibah. Bukankah Salah satu Syarat kejayaan adalah Persatuan. dan harus ada yang bisa menyatukan kita?. Saat ditawarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman tiga generasi awal islam sebagai pemersatu kita. Apakah kita menyambut seruan itu?. Atau kita malah menaruhnya dibelakang kepentingan kita. padahal disaat yang sama musuh-musuh islam telah bersatu padu untuk melumatkan ajaran yang mulia ini.
Alangkah indahnya akhlaq Rasulullah SAW ketika mengampuni penduduk mekkah saat peristiwa fathul mekkah. Alangkah luhurnya Imam Ahmad bin Hanbal ketika menuntun kuda gurunya Imam Syafi’I di Baghdad, padahal banyak perselisihan pendapat fiqih diantara mereka, dan alangkah mulianya Ibnu Taimiyah ketika mengampuni orang-orang yang dahulu ingin membunuhnya disaat ia mampu meminta Sultan untuk membunuh mereka semua. Semua itu terlahir dari kekuatan Tauhid yang mengalir dalam tubuh mereka dan membentuk keindahan akhlaq mereka.
Membangun kejayaan Islam tidak semudah membuka warung coto dipinggir jalan. Perlu keikhlasan dan kesabaran kita untuk mengikuti tahap-tahap kejayaan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Jangan sampai kemudian kita terburu-buru. bergerak dengan hawa nafsu kita sehingga kita mengambil jalan pintas berbentuk kebrutalan-kebrutalan maupun pemberontakan yang hanya akan menambah kesengsaraan ummat ini . Menelaah sirah perjuangan Rasulullah SAW yang penuh hikmah. Dimulai dengan mendakwahi lingkungan sekitar, keluarga, Sahabat, Tetangga dengan dakwah Tauhid yang menghujam kehati, kemudian dibentuklah sebuah masyarakat muslim di Madinah yang disiapkan sebagai pionir sekaligus penjaga peradaban Tauhid tersebut. Dengan peradaban yang berdasarkan Tauhid tersebut maka setiap prilaku entitas-entitas peradaban bergerak menuju keridhaan Ilahi. Maka berkembanglah Ilmu pengetahuan yang digali dari Al-qur’an dan Hadits serta kekuatan pemikiran sebagai penguat peradaban. Nuansa ilmiah senantiasa terjaga dalam masyarakat Islam saat itu, sehingga mampu menjaga eksistensi Peradaban Islam dalam jangka panjang.
Islam yang kita tampakkan mestilah sebagai Problem Solver. Elemen-elemen peradaban berupa bangunan pengetahuan dari nilai hingga pembentukan institusi pendidikan harus dibangun dengan Landasan yang kuat yaitu Tauhid. Sehingga akan tercipta kader-kader yang akan menjadi Agent of Change di Masyarakat yang kemudian membumikan Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam berbagai bidang kehidupan.
Pembangunan peradaban dengan kerja-kerja rill perlu mendapatkan perhatian ekstra. menciptakan institusi-institusi pendidikan formal-non formal yang handal dalam mendidik kader-kader perubahan. Kader-kader inilah yang selanjutnya akan terjun ke masyarakat untuk membangun kekuatan ekonomi, Politik, kesehatan dan berbagai bidang lain. serta memperbaiki hubungan sosial dalam masyarakat muslim. Dengan itu semua kita bisa menunjukkan islam sebagai sebuah solusi untuk melawan propaganda media yang menggambarkan Islam sebagai ajaran yang barbar dan Puritan. Masyarakat akan memberikan penilaian langsung terhadap apa yang mereka rasakan terjadi dilapangan kehidupan. Dunia tidak akan lagi memandang islam sebagai Ideologi kosong. Sebab ia akan tampil dengan wajah yang sesungguhnya yaitu rahmat bagi sekalian alam. Sebagaimana tujuan diutusnya junjungan kita Rasulullah Muhammad bin Abdullah SAW.
Wassalam
0 komentar:
Posting Komentar