Pages

 

Kamis, 21 Februari 2013

Tauhid: Sebuah Agenda Pembebasan

0 komentar
Seri  Kuliah Tauhid
Pengantar
Tauhid: Sebuah Agenda Pembebasan

Kami adalah kaum
Yang diutus oleh Allah
Untuk mengeluarkan ummat manusia
Dari penghambaan  hamba kepada hamba
Menuju penghambaan hanya kepada Tuhan-nya Para hamba
Dari kesempitan hidup di Dunia
Menuju keluasan karunia-Nya, dan
Dari Kezhaliman Ideologi-Ideologi
Menuju kepada Keadilan Islam
Rib'i bin Amr-Sahabat Rasulullah Saw

Nama itu telah dicatat dalam sejarah perjuangan kebenaran. Sesaat sebelum berkecamuknya perang di Lembah Qadisyah. Saat Panglima besar Rustum bertanya kepada pemuda berpakaian lusuh itu  tentang tujuan kaumnya mendatangi negerinya,  kekaisaran Kisra Persia. Maka jawaban seperti diatas yang ia terima. Sesaat kemudian pemuda itupun beranjak pergi. Sejenak Rustum menyadari kebenaran perkataan sang Pemuda, hingga ia meminta pertimbangan pembesar-pembesar pasukannya. dan bacalah nasehat yang ia terima dari para bangsawan Persia. “Tidakkah kau melihat pakaiannya” dengan  nada mengejek. Memang bukan jawaban yang diharapkannya. Maka sungguh benar hidayah hanya milik Allah SWT dan Rustum memilih untuk tetap menjadi seorang penyembah Api. hingga sejarah mencatat dengan tinta emas kemenangan gemilang kaum muslimin pada pertempuran Qadisyah. Dan Rustum dikabarkan menemui akhir hayatnya ditempat tersebut.

Rib’i bin Amr bukanlah salah seorang pembesar dari kalangan sahabat. bahkan mungkin hanya moment itu yang mencatat dengan jelas keberadaannya. Namun perkataannya membawa pesan yang sangat kuat tentang risalah yang dibawa oleh setiap pembawa kebenaran, Itulah pesan Tauhid. Pesan yang diatasnyalah setiap Rasul berdiri untuk menyeru ummat manusia. Dan hal itu terlihat jelas dalam firman Allah SWT:

      "Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):   Sembahlah Allah, dan jauhilah Thaghut itu…", (QS An-Nahl:36) 

Dan dari Tanah Mekkah yang berbatu, pesan yang sama telah disampaikan oleh junjungan kita Nabiyullah Muhammad Saw, untuk membebaskan ummat manusia dari kezhaliman penyembahan sesuatu yang tak pantas disembah, menuju keadilan tauhid. Dari perbudakan sesama mahluk menuju kemerdekaan hakiki penyembahan kepada Allah Swt.  Dari gelapnya kebodohan zaman jahiliyah menuju cahaya ilmu islam yang memukau setiap yang memandangnya.

Zaman jahilyah tidak hanya menyelimuti jazirah arab tempat beliau dilahirkan dan dibesarkan, akan tetapi merata diseluruh permukaan dunia, Bangsa Romawi, Yunani, Hindustan, Aztec hingga Majapahit tenggelam dalam penyembahan dewa-dewi hasil ilusi mereka. Sebagian orang mengangkat para nabi dan orang shaleh sebagai anak Tuhan yang ikut disembah. Para Kaisar dan raja mendeklarasikan diri sebagai titisan Tuhan, Bahkan disekitar Ka’bah sendiri terdapat lebih dari 360 berhala yang dijadikan perantara memohon kepada Allah swt.  Paganisme dan Pantheisme begitu kuat mencengkram seluruh peradaban yang ada. Begitulah terjadinya kerusakan akidah yang merupakan kezhaliman terbesar. (QS. Luqman:13)

Kerusakan akidah yang merupakan pokok keyakinan, dengan pasti merembes ke aspek lain, Kezhaliman ekonomi ribawi, Politik kotor dengan penguasa tiran, Masyarakat Amoral yang menyebar dari kalangan elit hingga rakyat jelata, telah menjadi kebiasaan yang ditemui disetiap peradaban. Hingga datanglah utusan terakhir yang membawa “Kitab perjanjian terakhir” dengan hujjah yang terang diatas kebenaran dan metode yang memukau diatas akhlak yang mulia untuk kembali menyerukan tauhid dalam seluruh aspek kehidupan; aqidah, syariah, dan akhlak. Ekonomi, Politik, dan Sosial Budaya, sehingga sermpurnalah risalah Islam ini. (QS. Al-Maidah:3)

Namun jalan menuju kesempurnaan tidaklah mudah. Allah Swt menjadikan kehidupan dunia yang Dia ciptakan dengan kesempurnaan hikmah-Nya sebagai panggung pergolakan dua kekuatan, antara Kebenaran melawan Kebatilan, Keadilan berhadapan dengan Kezhaliman. Tauhid versus Syirik. Hingga bagi setiap pembawa kebenaran akan ada musuh yang selalu siap menghadang langkah-langkah kebenaran. Mengalihkan manusia dari Tauhid menuju peyembahan-penyembahan Ilusi maupun Materi dalam berbagai bentuk dan Variannya baik dalam bentuk ideologi Ateisme, Kapitalisme, Komunisme, Fasisme, Nazisme, kultus individu hingga bentuk paling sederhana sekalipun seperti menyembah kubur, pohon, dan bergantung pada jimat-jimat. Dan semua diatur oleh sebuah kekuatan syirik global yang terdiri dari golongan jin maupun manusia.

Pembawa Kebatilan dalam menawarkan kebatilannya terkadang mengemukakan argumen yang nampak canggih, atau bisa juga hanya dengan sekedar membuai syahwat yang diwanti. Hingga terlenalah manusia maupun jin dalam perbudakan ilusi dan materi yang tak mereka sadari, Maka nampak kebatilan begitu mendominasi dunia ini. Mengalir diseluruh nadi peradaban. Dan  terkadang kebenaran sepertinya tersudut dicelah-celah sempit kehidupan.               

Namun bagaimanapun kecanggihan agumen, banyaknya jumlah pendukung, limpahan pemuas syahwat yang dimiliki oleh Sang Zhalim, semua itu hanya ilusi yang tidak lebih kuat dari sarang laba-laba. Dan tak akan pernah mampu menundukkan kebenaran atau melenyapkan benih-benih keadilan yang akan tumbuh dengan akar aqidah yang kuat. siraman syariat yang sempurna, dan buah akhlak yang memukau. Pohon kebenaran tersebut akan terus tumbuh, menantang kesombongan syubhat tirani, mendombrak kekakuan benteng syahwat, dan akhirnya meruntuhkan kerajaan zhalim yang berdiri diatas pondasi syirik dan materialisme. Dan janji Allah itulah yang paling benar:

   
Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS. At-Taubah:33)


Seorang fakir yang mengharap ampunan Tuhan-nya 




0 komentar:

Posting Komentar

 
Read more: http://www.bum1.info/2012/04/cara-membuat-navigasi-paging-halaman.html#ixzz1rc16orji