Pages

 

Sabtu, 02 Maret 2013

Suriah: Sampai Kapan kita Ragu?!

0 komentar
Aku bermimpi melihat tiang kitab (Islam) ditarik dari bawah bantalku, aku ikuti pandanganku, ternyata ia adalah cahaya sangat terang hingga aku mengira akan mencabut penglihatanku, lalu diarahkan tiang cahaya itu ke Syam, dan aku lihat bahwa bila fitnah  terjadi maka iman terletak di negeri Syam.” [Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092]
Cukup banyak dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Nabawiyah yang mengindikasikan keutamaan negeri Syam. Pada masa Rasulullah Saw Syam adalah konsep geopolitik yang kini mencakup wilayah Palestina, Suriah, Yordania dan Lebanon.  Dan dari rentetan sejarah dan fakta yang terjadi saat.  Kita dapat dengan jelas memahami  bahwa syam adalah wilayah yang terpanas dimuka bumi ini. Dimana hampir seluruh kekuatan ideologi maupun politik besar didunia memainkan peran untuk menguasai daerah yang dalam analisis geopolitik disebut sebagai bagian dari daerah bulan sabit dalam (rimland).   Dan siapa yang mampu menguasai daerah tersebut berpeluang besar untuk menguasai dunia.

Hari ini kita kembali tersentak atas konflik yang terjadi di salah satu belahan negeri syam setelah palestina, yakni Suriah.  Ya, sebuah konflik dan kezhaliman yang telah berlarut-larut dan kini telah menjelma menjadi konflik bernuansa sektarian antara pemerintahan diktator Bashar Asaad yang merupakan Presiden Suriah sekaligus pemimpin tertinggi Sekte Syiah Nushariyah menghabisi rakyatnya sendiri. Mereka dibantu oleh Iran, Irak Boneka AS, Cina dan Rusia serta segenap anasir sosialis dan syiah Rafidhah lainnya.

Setidaknya sampai sekarang tercatat lebih 70.000 korban jiwa dan ratusan ribu pengungsi yang harus merasakan sengatan musim dingin suriah ditemani rentetan mortar dan amunisi. Dan hari ini kita melihat dunia para “penjaga perdamaian“ hanya berdebat, mengancam, dan berjanji untuk memberi bantuan atau intervensi langsung. dan hari ini sudah 2 tahun lebih mereka berdebat dan mengancam. Bandingkan dengan peristiwa Irak, Libya, Yaman atau yang terbaru  Mali Utara yang tanpa banyak bicara “pasukan perdamaian” segera datang untuk ” mengamankannya.”

Kita tak perlu berharap pada para “penjaga perdamaian” itu. Sebab rakyat Suriah adalah saudara-saudara kita. Bantulah mereka dengan apa yang bisa kita bantu, entah itu harta lewat Lembaga Ummat yang menyalurakan Bantuan untuk mereka, atau sekedar menyadarkan Masyarakat atas kondisi ini. Atau sekedar mengirim doa tulus untuk mereka di akhir shalat kita. Sejarah telah mencatat saat Shalahuddi Al-Ayyubi menyatukan Sebagian besar Syam dan Mesir (setelah menetralisir pengaruh dinasti yang mengaku-ngaku sebagai Fathimiyyah). Palestina dibebaskan. Jadi untuk apa kita ragu?!


0 komentar:

Posting Komentar

 
Read more: http://www.bum1.info/2012/04/cara-membuat-navigasi-paging-halaman.html#ixzz1rc16orji